Ikhwan wal akhawati fillah Rahimakumullah.
Pertama sekali Ustadz mohon maaf karena kesibukan aktivitas da’wah diluar menyebabkan belum bisa disiplin melayari Tarbiyah Da’wah via media canggih ini. Insya Allah sejak hari ini dan mendatang Tarbiyah Da’wah disini akan diisi secara teratur. Tolong bantu dengan do’a semoga Allah memberikan kesehat wal afiat disepanjang jalan da’wah dan jihad yang indah ini. Tajuk tausiah kita kali ini adalah: LURUSKAN CITA-CITA HIDUP MU.
Renungkan firman Allah Swt berikut:
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al Qashas 28:77)
Yang dimaksud dengan “Fiema atakallah: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu” ialah segala nikmat Allah yang diberikan kepada seorang hamba seperti: Rohani dan jasmani yang sehat, ilmu pengetahuan (dunia dan agama), harta benda, anak-anak dan keluarga yang sehat dan soleh, kekuasaan dan pengikut yang banyak. Semua itu berupa ni’mat Allah yang harus digunakan untuk meraih sorga yang dijanjikan Allah diakhirat. Dengan menggunakan seluruhnya untuk beramal soleh dalam dakwah dan jihad untuk menegakkan kalimah Allah (Syari’ah Allah) dimuka bumi. Jangan sampai tujuan hidup ini terbalik, karena kesibukan dunia akhiratnya tergadai.
Karenanya Rasulullah Saw telah mengingatkan kepada seluruh ummatnya dengan bersabda: “Barang siapa akhirat menjadi tujuan hidupnya, maka Allah Swt akan menjadikan hatinya kaya (merasa cukup), dia akan mengumpulkan seluruh potensinya untuk mencapainya, dan dunia akan datang menyerahkan dirinya. Dan barang siapa yang dunia adalah tujuan hidupnya, maka Allah akan jadikan kefakiran (merasa kurang terus) didalam hatinya sepanjang masa, dia cerai beraikan seluruh potensinya untuk meraihnya,dan dia tidak akan mendapati apa-apa kecuali apa yang telah ditakdirkan untuknya.” (HR. Tirmizi 2: 76)
Wahai para Mujahid dan Mujahidah,
Tanyakanlah kepada diri anda masing-masing sekarang. Telah anda manfaatkan untuk apa tubuh badan yang sempurna dan sehat serta rohani yang sehat. Untuk akhiratkah atau semata-mata untuk dunia? Apakah untuk taat kepada Allah dan Rasulnya atau sebaliknya mengikuti atau mendurhakai keduanya dengan mempetuhankan hawa nafsu? Dan jangan lupa tanyakan; Telah mencapai usia berapakah anda sekarang, dan jawablah pertanyaan Allah Swt dalam surah Al Hadid 57: 16. Semoga Allah Swt memelihara kita dari tipuan dunia yang melaikan seorang dalam taat kepada Nya. Amien ya rabbal Alamin.
2 Responses
assalamu’alaikum, ustadz . syukron tlah mgingatkan kami ttg karunia-Nya brupa ksmpurnaan fisik, ksehatan&usia. yg mjd risalah ana skr adlh bgm cara utk mbiasakan diri dlm sgala hal hny bharap kpd ridha Allah smata? _misalnya seorang pngemudi mggunakan safetybelt hny krn takut ditilang polisi, bisakah hal itu masuk kdalam bntuk kmusyrikan krn takut thd (hukum)taghut? wassalamu’alaikum
Wa’alaikumussalam wr.wb.Mecapai ridha Allah dalam pelaksanaan ibadah ,dapat dicapai dengan dua hal yaitu Ikhlas dan Mutaba’ah (mengikuti Sunnah Rasulullah saw atau atas dasar ilmu).Apa saja ibadah yang dilakukan atas dasar dua perkara itu Insya Allah akan mendapat ridha Allah swt.Adapun seorang pengemudi menggunakan sabuk pengaman agar terhindar dari bahaya merupakan bagian dari Sunnatullah yang bersifat ikhtiari (suatu usaha yang berkaitan dengan sebab akibat,jika dilakukan akibatnya begini ,jika tidak dilakukan akan menjadi begitu),dan perkara seperti ini harus diperhatikan .Sedangkan jika memakai sabuk pengaman karena takut polisi tidaklah termasuk bagian syirik. Dia takut itu karena melanggar peraturan lalu lintas,shg kalau ketemu polisi yang sedang berjaga,pengemudi takut untuk ditilang dan bayarannya lumayan.Yang tergolong syirik itu menurut pandangan para ulama seditnya ada lima:1.Syirk Addu’a (syirik dalam do’a). Orang yang menyeru atau berdo’a kepada selain Allah adalah syirik. (Baca QS76:5-6,17:56-57) 2.Syirik niat (kehendak).Orang beriman citu-cita hidupnya mestilah untuk kebahagiaan diakhirat bukan semata-mata untuk dunia. (QS11:15-16,14:2-3).3.Syirik Ta’at,yaitu mentaati makhluk dalam maksiat kepada Allah.Tidak boleh dilakukan.Ta’at itu semata untuk Allah dan karena Allah.(QS9:31,5:45-47 dan 50).4.Syirik Mahabbah (cinta).Seorang mencintai makhluk seperti mencintai Allah.(Qs 2:165,9:24).5.Syirik Khauf (Takut).Allah melarang orang beriman takut kepada Makhluk dalam rangka ta’at kepada Allah. (QS3:175).Sampai disini,Insya Allah menyusul kuliah-kuliah berikutnya.Wallahu a’lam bis shawab.