Bismillahirrahmanirrahim.
Ikhwaani waakhawti fillah Rahimakumullah.
Tadabbur kita pagi ini ialah firman Allah surah Al Baqarah (2) ayat 195:
وَأَنفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
“Wahai orang mukmin, dermakanlah harta kalian untuk membela Islam, janganlah kalian bakhil mendermakan harta kalian untuk membela Islam. Sekiranya kalian bakhil mendanai perang untuk membela Islam berarti kalian menghancurkan diri kalian sendiri (mencampakkan diri kalian kedalam kebinasaan). Dermakanlah harta kalian untuk membela Islam, sungguh Allah mencintai orang-orang yang mendermakan hartanya untuk membela Islam.”
Ayat ini turun berkenaan orang yang meninggalkan jihad (gol sahabat Anshar) karena sibuk memperbaiki dan memajukan ekonomi lalu meninggalkan Jihad.
Sebagaimana riwayat Abu Imran dia berkata: Kami tengah mengepung kota Konstantinopel dan pemimpin pengepungan ialah Abdurrahman bin Khalid bin Walid. Pasukan Romawi waktu itu berlindung dibalik tembok-tembok pertahanan mereka. Tiba-tiba seorang dari kami keluar dari barisan pasukan dan menyeru tentara Romawi. Orangpun terkejut dan berkata: Wah-wah, subhanallah, orang itu mencampakkan dirinya kedalam kebinasaan.
Waktu itu Abu Ayyub Al Anshari termasuk diantara pasukan Muslim yang mengepung kota Konstantinopel sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadits shahih. Ia berkata: Ayat tersebut berkenaan dengan kami orang orang Anshor, bukan berarti anggapan kalian. ketika Allah telah memenangkan Din-Nya dan memuliakan nabi-Nya. Kami pun berkata: Alangkah baiknya, jika kita kembali untuk mengurus harta benda kita. kemudian Allah menurunkan ayat tersebut terhadap kami.
Jadi, maksud mencampakkan diri kedalam kebiasaan disini ialah menyibukkan diri dalam mengurus dan menimbun harta kekayaan dan meninggalkan Jihad.
Wallahua’lam bish shawab…
