Aksi Damai FUI: Indonesia Tanpa Liberal

(Jakarta, 10/3/2012)—Guyuran hujan yang memberondong langit Jakarta sepanjang siang hari kemarin, Jum’at (9/3/2012), tidak menyurutkan semangat para ikhwan mujahidin dan mujahidah yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI). Mereka yang menyempatkan bergabung diantaranya berdatangan dari berbagai daerah di sekitar Jakarta dan beberapa kota besar di Jawa untuk mengikuti apel siaga umat Islam yang kali ini mengusung tajuk “INDONESIA TANPA LIBERAL”.

Menurut koordinator lapangan yang juga mewakili DDI (Dewan Dakwah Indonesia–ustadz Bernard Abdul Jabbar, aksi ini merupakan aksi damai masyarakat yang tergabung dalam FUI yang berkeinginan untuk mengenyahkan campur-tangan liberal yang sudah semakin berani menancapkan kukunya di bumi Indonesia. Sebagaimana juga diketahui bahwa mereka (kelompok liberal) sangat menginginkan untuk membubarkan ormas-ormas Islam meski mereka sendiri menambahkan label Islam dibelakang namanya

Selanjutnya ustadz Awit Masyhuri, wakil sekjen DPP FPI yang menjadi komandan lapangan aksi tersebut menyempatkan diri untuk menyampaikan terima-kasih kepada media elektronik atas peliputannya, namun yang harus digaris-bawahi adalah sikap transparan dan netral dalam penyampaian sehingga tujuan aksi tersebut betul-betul sampai kepada masyarakat dan juga kepada pemerintah pada khususnya.              .

Tampak pekik takbir kian membahana sahut-menyahut. Hal itu tentu saja semakin menyulut kobaran semangat pada umat yang siang itu tampak dominan dengan busana putih yang mereka kenakan. Meski rintik hujan belum juga hilang, tumpah-ruah massa semakin memadati area sekitar air mancur yang terletak di jalan Sudirman itu Puluhan polisi tampak berjaga-jaga pada ring terluar dari kumpulan massa yang dipadati oleh banyak simpatisan yang berasal dari kelompok yang sedang sangat diinginkan kaum liberal untuk dibubarkan tersebut.

Hadir sebagai orator ketiga adalah ustadz Abu Muhammad. Jibriel AR yang pada awal orasinya melantunkan sebuah do’a : Allahumma laa sahla illaa maa ja’altahu sahlan wa anta taj’alul hazna idzaa syi’ta sahlan yang artinya “ya Allah, tiada yang mudah selain dengan apa yang Engkau mudahkan dan Engkau jadikan segala kesulitan dan kesusahan itu mudah jika Engkau menghendakinya.”

Berikutnya ustadz yang merupakan wakil amir Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) tersebut membacakan sebuah surat dari QS. al-Anfal di ayat ke-60 yang artinya:

“ Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya,…”

Bahwa saat ini musuh-musuh Islam telah sangat terbuka dan berusaha mati-matian dengan segala upaya untuk menghancurkan kekuatan Islam, baik melalui perang fisik maupun peperangan pemikiran. Oleh karena itu, umat Islam harus mencanangkan diri agar tidak menjadi hyper-paranoid bila berhadapan dengan mereka. Sesungguhnya Allah-lah yang harus menjadi penyebab rasa takut seorang muslim apabila ia tidak menjalankan syari’at Allah yang yang telah diwajibkannya, Allah-lah yang wajib seorang muslim khawatirkan bila amalan-amalannya tidak diterima-Nya. Allah berfirman:

Maka jangan sekali-kali kamu takut kepada manusia dan takutlah kamu kepada Ku saja dan janganlah kamu jual ayat-ayatku dengan harga yang sedikit (QS Al Maidah :44)

Karena itulah, Allah Ta’ala juga memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk menta’ati-Nya dan menta’ati Rasul, yang dengan kedua hal tersebut maka akan mendatangkan rahmat baginya yaitu berupa petunjuk dan berbagai pertolongan atas segala kesulitan.

“Umat Islam harus berani dan belajar berjihad sejak sekarang! Lihatlah, musuh-musuh Allah sudah sedemikian terang-terangannya mereka melecehkan ayat-ayat Allah, para nabi dan rasul, dan segala hal yang bertentangan dengan hawa nafsu syetan mereka. Jangan takut! Karena Allah-lah pelindung umat Islam yang sesungguhnnya. Allahu akbar!” ujar ustadz Abu Jibriel yang disambut oleh teriakan massa dengan laungan takbir yang lantang.

Aksi yang menurut rencana akan dilanjutkan pada 30 Maret 2012 mendatang itu, dihadiri tidak saja dari kalangan tokoh-tokoh agama yang sudah mashyur di kalangan aktifis Islam, seperti ustadz M. al-Khathath selaku ketua FUI, ustadz Alfian Tanjung, ustadz Sobri Lubis yang beberapa waktu lalu hampir menjadi korban pembunuhan di Kalimantan, ustadz Fauzan al-Anshori, dan ketua GARIS ustadz Chep Hernawan, tapi juga mendapat dukungan dari berbagai elemen, seperti dari aktivis seniman yang diwakili oleh Fauzi Baadilah, Ombak Nasution, dan juga Akmal yang berprofesi sebagai penulis buku-buku laris.

Di penghujung aksi sebelum massa berlanjut dengan long-march menuju istana negara, ustadz Habib Rizieq Shihab mendapat kesempatan sekitar 20 menitan untuk menyampaikan orasinya ke tengah-tengah umat. Ustadz yang kali itu banyak menyoroti persoalan kenaikan BBM yang akan menimpa kembali masyarakat Indonesia, mengatakan bahwa titik nadir kelemahan manusia adalah pada ketakutannya akan kemiskinan.

Hal inilah yang kemudian digunakan iblis untuk menipu-daya manusia. Dia mengeksplorasi dan mengeksploitasi keserakahan yang dimiliki manusia hingga ke puncak cinta dunia dan takut mati. Keterkaitan itulah yang menjadi pemicu pada setiap permasalahan yang saat ini marak terjadi di Indonesia. Para pejabat yang nota-bene kurang iman (atau bahkan tidak punya iman) itu dihiasi oleh kerakusan dengan menyedot keringat dan jatah rakyat, yang kemudian apabila belum puas dahaganya maka ia akan menjual satu-persatu asset negara demi mengalirkan dollar ke pundi-pundi pribadinya.

“Karena alasan itulah, mari kita ganyang liberalisme, sekularisme, pluralisme, zionisme, dan isme-isme lainnya yang bertentangan dengan Islam. Jangan biarkan dia mencengkeram umat terus-menerus. Sebab kalau dibiarkan saja merajalela seperti keadaannya sampai saat ini—lalu siapakah yang pantas dibubarkan: pemerintah atau FPI?!” massa pun bersatu-suara: “Pemerintah…!!!”

Tepat pukul 16.00 wib, perlahan massa bergerak menuju istana negara untuk kembali melakukan orasinya hingga pukul 18.00 wib.Tepat jam 16.30 Ribuan jamaah melakukan shalat ashar berjamaah dilapangan berhadapan dengan istana negara ,Orasi–orasi terus sambung menyambung dari para aktivis sehingga sampailah giliran Ust Al Khattat ( Sekjen FUI) yang membacakan lima tuntutan dari forum umat Islam antara lain: supaya pemerintah segera membubarkan dan melarang segenanap kegiatan pengasung liberal dan ajaran sesat.Menuntut pemerintah melarang buku-buku liberal yang menyerang ajaran Islam seperti:Buku Lubang Hitam Agama dan Buku Fiqih Lintas Agama.

Supaya pemerintah membatalkan menaikkan harga BBM yang benar-benar menzalimi rakyat. Mengakhiri orasinya yang panjang lebar tentang amburadulnya pemerintahan yang dipimpin oleh Sby-Budiono,beliau berkata: SUDAH SAAATNYA UMAT ISLAM YANG SHALIH MEMIMPIN NEGARA NKRI BERSYARI’AH.Kita tidak boleh membiarkan orang-orang yang anti syariah menguasai negeri ini. Maka kita sepakat untuk memimpin NKRI BERSYARI’AH ini ialah Ustaz Habib Rizq Shihab sebagai persiden dan Ustaz Abu Muhammad Jibriel Abdur Rahman sebagai wakil presiden.

Tiba-tiba teriakan gemuruh dari para jemaah melaungkan Takbir dan tahlil berulang kali sebagai bentuk persetujuan mereka jika NKRI  dipimpin oleh kedua capres dan wapres,Allahu Akbar,Allahu Akbaqr,Allahu Akbar.Ust Al khattat mengahiri orasinya dengan doa utk Islam dan umat Islam sedunia khususnya para mujahidin agar mendapat kemenangan dan pertolongan Allah swt.Dan mendoakan kedua calon presiden dan wakilnya memimpin NKKI bersyari’ah.

Orator berikutnya adalah Panglima Lasykar umat Islam Bapak Munarman SH.Dengan semangat membara dan suara menggelegar memecah kesunyian beberapa menit,menceritakan kejahatan dan kesesatan jaringan Islam Liberal sejak merdeka hingga sekarang .Tak henti-hentinya takbir dan tahlil sahut menyahut dari para jamaah seakan-akan didepan mereka benar-benar ada musuh nyata yang akan diserang dengan berbagai senjata yang telah dipersiapkan.

Teriakan muncul dari mulut panglima:Gayang Liberal,bunuh liberal,bunuh si ulil dan si Guntur sang dedengkot liberal. Setelah beliau selesai memberikan orasi ,maka teriakan muncul dari pembawa acara agar buku-buku liberal seperti: Lubang Hitam Agama dan Buku Fiqih Lintas Agama dibakar.Serta merta petugas tampil kedepan membawa buku dan bensin,dan dibakarlah dua buku liberal tersebut diatas  didepan panggung orasi.

Subhanallah,Alhamdulillah,Allahu Akbar walilillahi alhamd. Kemudian Ust Habib Rizq Shihab tampil kedepan memegang mikropon memimpin nasyid-nasyid Islami membangkitkan semangat jihad yang mengetuk relung hati yang masih menyimpan perasaan takut dan khawatir. Bangkitlah wahai para Mujahid dan Mujahidah,raihlah salah satu dari dua kemenangan: ‘ISYKARIEMAN AU MUTSYAHIEDAN : HIDUPLAH MULIA ( DENGAN SYARI’AH) ATAU MATILAH SYAHID.

Berakhirlah semua acara dengan dibacakan doa oleh Capres NKR bersyari’ah. Langit ibukota memang tampak kembali berawan namun perjuangan dan semangat umat tetap tak tergoyahkan, Semoga Allah memelihara dan memimpinmu wahai para Mujahid Pembela kebenara.Wahai capres dan wapres majulah terus kedepan ,jangan menoleh kekanan dan kekiri,ummat akan mendoakan dan menyertaimu.Semoga Allah Ta’ala memudahkan jihad hamba-hamba-Nya yang beriman . Wallahul musta’an. (Ghomidiyah)

2 Responses

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *